Kamis, 11 Februari 2010

H P

…. Keadaan hampir sepuluh tahun lalu ….


Sampai sekarang NOKIA masih menamakan produknya mobilephone dan masyarakat dulunya langsung menterjemahkan sebagai telepon mobil. Saat itu telepon yang mudah dibawa-bawa ukurannya relatif besar dan harga menjulang tinggi. Bisa diduga yang bisa memilikinya adalah orang tertentu dan dipastikan punya mobil.

Sekarang telepon semacam itu telah bereinkarnasi untuk kesekian kali. Dari ukuran yang harus dijinjing menjadi cukup digenggam bahkan saking ringannya menjadi menarik diikliankan sebagai anting-anting. Istilahnyapun telah bergeser menjadi telepon genggam sebagai terjemahan dari handphone.

Berbagai keistimewaan ditawarkan produsen, keunggulan teknologi dalam jangkauan dan mutu suara yang dihasilkan menjadi andalan, berbagai fasilitas hiburan juga ditawarkan. Harga sangat kompetitif, tidak lagi menembus deretan angka harga generasi pertamanya, untuk yang tercanggih sekalipun tidak lagi sampai setengahnya.

Uang satu juta rupiah bisa dapat yang baru, dengan tambahan beberapa ratus ribu akan terjangkau yang lebih canggih. Harga barang second-nya sudah pasti amblas. Monopolis penjual HP di stasiun Depok I hanya memajang angka 300 ribu sampai 500 ribu untuk Nokia 3330 yang di toko dalam keadaan baru harus ditebus Rp. 1.455.000,-, sangat tergantung kondisi fisiknya. Di dekat GI PLN Jatinegara, kaki lima menghampar HP berbagai merk dengan harga kong-kaling-kong.

Masyarakat negeri ini telah benar-benar menyadari bahwa HP adalah suatu alat yang dapat mempermudah berkomunikasi, dengan siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tanpa halangan dan batas yang menghambat. Impian dunia tanpa batas tercapai sudah.

Sekalipun dalam perjalanannya pernah diisyukan dapat menimbulkan gelombang radiasi yang akan merusak gendang telinga dan otak, HP tetap unggul dan melesat jauh meninggalkan radio panggil yang cukup lama merajai dunia komunikasi. Dalam waktu singkat HP bukan lagi barang mewah, sudah dapat dimiliki semua kalangan. Pelajar dan mahasiswa yang sering diisyukan kesulitan biaya sekalipun banyak yang menenteng telepon genggam di tangan.

Penggunaan HP telah menembus batas, termasuk batas nilai-nilai etika yang selalu dibanggakan. Di ruang rapat, seminar, lokakarya dan sebangsanya semakin banyak peserta yang jari-jemarinya lebih sibuk daripada telinga mendengarkan pembicara. Bahkan di gedung DPR, dalam sorotan kamera televisi sering tampak anggota dewan lebih asyik berbincang dan bercanda ria dengan kolega daripada berkerut dahi memikirkan nasib masyarakat yang dulu turut menggiring nama mereka menuju ke gedung telur belah itu.





Dewi Fortuna boleh saja prihatin dengan keadaan yang demikian, tetapi sementara ini sangat sulit untuk membendung euphoria HP. Jangankan penggunaan HP di tempat umum seperti yang sering membuat beliau gerah, di ruang belajar dan sidang saja keadaan ini masih terus berlangsung. Bukan hanya peserta yang masih bisa mejeng, mereka yang duduk di depan pun tidak ketinggalan, bahkan tidak jarang pembicara harus menghentikan materi yang disampaikan untuk meladeni ajakan ber-HP-ria dulu.

Etika ber-HP-ria memang belum ada, apalagi kalau harus menunggu dalam bentuk aturan tertulis. Namun sudah bisa dimulai dari sekarang, menanamkannya dalam diri sehingga generasi baru tidak mencontek mati. Para pejabat, dosen, guru, penceramah dan seperannya merupakan orang pertama yang harus melakukan dan menjadi teladan bagi masyarakat tut wuri handayani.

Bila keadaan ini terus berjalan, tentu kita akan berhadapan dengan masyarakat yang menganggap sopan-santun dan tata-krama sebagai benda kuno yang harus dibuang jauh. Entah sampai kapan keadaan ini akan terus berlangsung, setidaknya harus berubah sebelum Universitas HP meluluskan para intelektual Hampa Pekerti.

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar