Kamis, 11 Februari 2010

SAPU JAGAT

Hampir sewindu lalu Bonek bikin ulah untuk ke-sekian kali, sekarang ga … ga beda!

Kamis 4 Oktober 2001 subuh, sebuah keretaapi kelas ekonomi sarat penumpang memasuki Cirebon. Tidak seperti layaknya hari biasa, para pedagang menyambut kedatangan mereka dengan muram. Mereka yang baru memulai hari barunya saat itu segera mengukud dagangan, mengamankan makanan dan minuman yang dijajakan. Para bonek yang kelaparan bukan prospek pasar yang menggiurkan tetapi merupakan ancaman keselamatan.

Seperti sudah terbiasa, dari tahun ke tahun, setiap kesebelasan para arek ini bertandang di ujung kejayaan aksi mereka selalu saja meresahkan. Niat baik mereka untuk membangkitkan heroisme para gelandang lapangan patut dipuji, tetapi jalan yang ditempuh hendaknya menjadi bahan koreksi. Tidak sedikit pihak yang dirugikan atas ulah mereka.

Pagi itu, untuk kesekian kali PT Kereta Api jadi sasaran pembajakan ala bonek. Keretaapi ekonomi bernomor 155 yang berangkat dari Surabaya Gubeng diperlakukan bak pesawat penumpang yang menabrak WTC dan Pentagon, kali ini sasaran mereka adalah Pasar Senen.

Ketidaknyamanan bukan monopoli penumpang keretaapi 155 sendiri yang ingin mendapatkan pelayanan minimal tetapi juga dirasakan penumpang keretaapi kelas eksekutif. Mereka yang membayar mahal untuk perjalanan yang nyaman, ternyata sangat dirugikan. Keretaapi yang dinaiki harus berhenti dari satu stasiun ke stasiun yang sebelumnya tidak pernah mereka kenal. Sudah pasti, bukan hanya derik rem yang mengganggu, waktu pun banyak terbuang percuma.

Keretaapi 155 yang dibajak bonek memang tidak diperkenankan untuk didahului keretaapi lain. Boleh jadi hal ini untuk menyelamatkan aset keretaapi dan juga para penumpangnya. Masinis keretaapi Sembrani hanya bisa terkantuk menahan kesal, sejak memasuki Pekalongan jam 01.00 WIB keretaapi yang dibawanya wajib berhenti hampir di setiap stasiun. BLB, sinyal merah dan berhenti atau jalan pelan-pelan dengan sinyal darurat. Keretaapi terelit di negeri ini, Argo Bromo Angrek juga mengalami nasib serupa walaupun lebih baik karena bisa melewati keretaapi yang satu kelas di bawahnya. Namun, mendahului keretaapi 155 adalah tidak mungkin.

Keretaapi Sembrani baru sampai di Stasiun Jatinegara 08.30, sangat terlambat dari jadwal. Demikian juga Keretaapi Bima yang ada di belakangnya, datang dua menit kemudian. Keretaapi paling pagi dari Cirebon, Cirebon Ekspress pun mengalami nasib serupa. Giliran para calon penumpang Cirebon Ekspress yang hendak ke Cirebon yang harus kecewa, keretaapi terpagi tidak ada.

Gaya galak mereka di atas keretaapi sebenarnya bukan hal baru, para penumpang keretaapi dari Jakarta sering mengalami gangguan mulai dari Jatinegara sampai Cikampek akibat ulah penumpang KRD/L yang mengancam keretaapi yang mau mendahului dengan batu. Pihak PT Kereta Api tentu tidak mau ambil resiko, terpaksalah keretaapi yang lebih berkelas dilambatkan terus membuntuti KRD/L sampai tujuan akhir para manusia nekad.

Merasa dimenangkan, kejadian ini menjadi kerap berulang. Tentu saja hal ini bukan hanya meriugikan PT Kereta Api karena sebagian besar mereka tidak membeli karcis ataupun abodemen, yang paling dirugikan adalah penumpang keretaapi lain yang berharap mendapat kenyamanan selama perjalanan.

Aksi barudak Cikampek yang juga dikenal pusat pencopet akhirnya ditiru para bonek, dan kenikmatannya membuat mereka ketagihan dan lebih nekad. Bukan tidak mungkin penyakit kronis ini akhirnya akan merambah ke wilayah lain, terutama yang dilalui ular besi. Bukan semata-mata dapat tumpangan gratisnya tetapi dendam terhadap kelakuan manusia sejenis bonek yang tidak sedikit menimbulkan kerugian kepada masyarakat yang dilewati sepanjang perjalanan.

Berdo’alah untuk datangnya sapu jagat. Boleh Sapu Jagat Benny Moerdani yang belasan tahun lalu telah membuat ciut nyali para preman. Setidaknya Sapu Jagat yang dapat menyapu bersih hati masyarakat dari keinginan untuk tidak meniru ataupun membalas perbuatan para bonek ataupun barudak Cikampek.

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar