Selasa, 04 Mei 2010

COMMUNITY EMPOWERMENT SEMINAR

Abstrak ini sesungguhnya adalah barang baru tetapi menjadi bagian dari cerita lama karena yang saya akan ungkap dalam makalah nanti adalah sebuah perjalanan yang cukup lama dalam waktu relatif lama.
Sama seperti waktu seminar 50 Tahun Planologi di ITB beberapa bulan lalu, masih seputar cerita tentang pengalaman bergelut dengan masyarakat dalam kegiatan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Flu Burung. Namun dikaloborasikan dengan industri peternakan secara umum dengan satu harapan bahwa dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya maka industri peternakan akan langgeng, berkelanjutan, tanpa permasalahan non-teknis dengan masyarakat sekitarnya. maju bersama masyarakat.
Abstraknya saya tulis dalam Bahasa Indonesia yang kemudian diterjemahkan oleh anak saya Jasmine Kusumawardani (13 tahun, tahun ini mohon do'anya bisa masuk SMAN 2 Kota Cirebon)ke dalam Bahasa Inggeris. Soalnya seminar ini merupakan internasional dan disampaikan nantinya dalam bahasa tersebut.
Jika abstrak ini terpilih untuk disajikan maka seminar bertajuk The 5th INTERNATIONAL SEMINAR ON TROPICAL ANIMAL PRODUCTION (ISTAP)akan dilaksanakan beberapa bulan lagi di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mohon do'anya. Terimakasih.

ABSTRAK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU INDUSTRI PETERNAKAN YANG BERKELANJUTAN
Belajar dari Lokakarya Pencegahan dan Penanganan Flu Burung

Pendahuluan
Dalam pengertian masyarakat umum, industry peternakan identik dengan gangguan terhadap lingkungan. Bukan hanya limbah padat, cair dan gas tetapi juga tetapi juga gangguan suara yang ditimbulkan sering menjadi permasalahan tersendiri.
Sekalipun pada akhirnya industry peternakan sering menjadi pihak yang salah dan kalah, namun sebenarnya tidaklah selalu demikian. Banyak peternakan yang terlebih dahulu berdiri, kemudian masyarakat datang berduyun menghuni di sekitarnya. Semakin lama semakin padat, dan peternakan yang terlebih dahulu ada pun menjadi factor pengganggu lingkungan.
Permasalahan yang timbul diantara keduanya ternyata tidak selalu kesalahan teknis peternakan tetapi cenderung ke arah permasalahan social. Industri peternakan dengan kemapanannya sering menjadi menara gading diantara kehidupan lingkungan masyarakat sekitar yang berkembang secara dinamis.
Industry peternakan merupakan investasi jangka panjang, memerlukan lahan yang relative luas, usaha padat modal, kegiatan yang melibatkan banyak orang dan keahlian yang beraneka. Penutupan sebuah industry peternakan merupakan kerugian yang sangat besar baik bagi pemilik ataupun orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu diperlukan sebuah jalan tengah agar terjadi perpaduan yang serasi antara industry peternakan dan masyarakat sekitarnya, yaitu melalui pemberdayaan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan pada industry peternakan yang baru direncanakan ataupun yang sudah berjalan, atau bahkan industry peternakan yang saat ini sedang bermasalah dengan masyarakat sekitarnya.

Metode
Kegiatan yang dapat dijadikan sarana menuju keserasian industry peternakan dengan masyarakat sekitar adalah lokakarya. Pelajaran ini kami ambil dari melaksanakan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Flu Burung di Kabupeten Indramayu.
Dalam lokakarya ini masyarakat diberdayakan untuk mengetahui permasalahan yang ada di lingkungannya, diajak bicara dan berani mengemukakan pendapat tentang permasalahan yang ada, mencoba mencari akar permasalahan dan berupaya mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Masyarakat diarahkan untuk bisa membuat perencanaan sederhana dalam mengatasi segala permasalahan yang ada dengan segala potensi dan kemampuan yang tersedia secara mandiri.

Kesimpulan
Lokakarya yang berlangsung lebih dari setahun itu telah dilaksanakan di 31 desa dan menghasilkan 31 Rencana Aksi Desa yang dilaksanakan masyarakat secara mandiri. Beberapa desa bahkan menindaklanjutinya dengan Rencana Aksi Desa baru.

Saran
Kegiatan Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Flu Burung dapat dijadikan model untuk menghasilkan perencanaan menuju keserasian antara industry peternakan dan masyarakat sekitarnya.


ABSTRACT
COMMUNITY EMPOWERMENT FOR SUSTAINABLE ANIMAL INDUSTRY
A Learn from Prevention and Handling of Avian Influenza Workshop
D I N O T O
Bappeda Kabupaten Indramayu

Purpose
In the definition of society, livestock industry is identical with the disturbance of environment. Not only solid waste, liquid and gas but also voice disturbance which is effected often becomes an own problem.
Although finally animal industry often becomes the wrong and loses side, yet actually it is not always like that. Many animal industries which stand first and the society around come to live around it. Longer more crowded, and animal industry which stands first becomes environment disturbance factor.
Problems which appear between them are actually not always technical missing of the animal industry, but mostly to social problems. Animal industry with its richness often becomes a gap between the environmental livings of the society around that grows dynamically.
Animal industry is a long time infestation, needs relative wide area, full of modal, activity which involves many people and various abilities. Closing of them, are very big lose for the owner or people who are involved in it.
Therefore, is needed a middle way so happen a balance combination between livestock industry and society around by society empowerment. This can be done to livestock industry which is just planned or has been undergone or even livestock which is having problem with the society around.

Method
Activity which can be made as equipments toward harmony between livestock industry and society around is workshop. We took this lesson from doing workshop of society empowerment in prevention effort and handling of avian influenza in Indramayu Regency.
In this workshop, society is empowered to know problems in their environment, persuaded to talk and brave to tell opinion about problems which exists, try to look for root problem and try to find ways out to handle it. Society is directed in order to they can make simple planning in overcoming all problems which exists with all potency and ability which is available independently.

Results
Workshop which is held for about one year has been held in 31 villages and produced Village Action Planning which is done independently by society. Some villages even follow up it with new Village Action Planning

Conclusions
Activity of workshop of society empowerment in prevention effort and handling of avian influenza can be model to create planning toward harmony between animal industry and society around.

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar