Selasa, 04 Mei 2010

TRIK TEMBUS TES PTN (3) BELAJAR ENAM JAM SEHARI

Dua tulisan terdahulu hanya menggambarkan kesuksesan yang sangat indah, sedikit sekali pengulas kerja keras untuk mendapatkan semua itu. Belajar, belajar dan belajar! Kuasai soal-soal UMPTN sejak dini dan disiplin belajar yang sangat ketat. Disiplin, kata yang sangat mudah diucapkan tetapi teramat mudah di terapkan, maksudnya diterapkan untuk dilanggar !
Dibalik disiplin dan mengenal soal Tes PTN sejak dini ternyata ada faktor yang sangat penting, yaitu penerapannya. Penggunaan waktu harus sedemikian rupa pengaturannya, termasuk watu main ataupun kegiatan lainnya.
Bagaimana tidak ? Belajar selama 6 jam sehari ! Suatu pekerjaan yang tidak mudah. Sangat gampang kalau semuanya dihitung. Bukankah di sekolah saja sudah lebih dari 6 jam? Masuk 6.45 dan pulang 13.30.
Sebenarnya tidak ada aturan yang mewajibkan kami belajar 6 jam sehari. Sama sekali tidak ada. Kebiasaan menjalankannya adalah datang dari diri kami sendiri. Namun harus diakui, hal ini tidak terwujud begitu saja, harus ada yang membakarnya !
Bapak guru yang amat kami cintai, Drs. Mardikun (almarhum) adalah pengobar semangat belajar yang amat kami patuhi itu. Ketika itu kami masih bercelana pendek plus lambang SLTP asal kami masing-masing, komplit dengan topi kuncung dari koran bekas. Berkumpul di lapangan basket di tengah gedung baru yang mengitarinya.
Dari atas podium, beliau berpesan, ”Kalian sebagai siswa SLTA harus menyesuaikan kebiasaan baru. Tidak lagi sekedar belajar seperti waktu di SLTP.” Suaranya berapi-api, ”Belajar 6 jam sehari, di luar jam sekolah!”
Bisa dibayangkan, betapa wajah kami tampak putih memucat walaupun sudah beberapa hari disengat ganasnya panas matahari pantai utara Jawa Barat. Belajar 6 jam sehari, sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya.
Sebagai langkah awal tentu saja terasa amat berat. Tetapi bukan halangan bagi yang mau. Oleh karena itu penulis mencoba menguraikan langah-langah yang sudah jadi kenangan dan lebih dari seperempat abad terpendam, yaitu:
1. Yakinlah bahwa Allah itu maha adil. Semua mahluk-Nya dari yang gaib, nyata dan sebagainya diberi waktu yang sama, yaitu 24 jam saja sehari.
2. Catat kegiatan harian yang sudah menjadi rutinitas dan tidak boleh tidak harus dijalankan plus waktunya. Misal jam-jam sekolah (JJS) sudah termasuk persiapan dan perjalanannya (8 jam), tidur (8 jam) tidak lupa belajar dirumah 6 jam. Waktu untuk kegiatan rutin itu sudah 8 + 8 + 6 = 22 jam, jadi tinggal 2 jam lagi yang dapat dipakai untuk kegiatan lainnya. Bagi yang dapat mengurangi jam tidur tentu akan lebih banyak waktu lagi yang bisa dimainkan.
3. Dari data di atas dapat dibuat jadwal harian seperti yang pernah penulis terapkan selama 3 tahun kala itu.

JAM KEGIATAN
0 Tidur
1 Tidur
2 Belajar
3 Tidur
4 Tidur
5 Lain-Lain
6 JJS
7 JJS
8 JJS
9 JJS
10 JJS
11 JJS
12 JJS
13 JJS
14 JJS
15 Belajar
16 Tidur
17 Belajar
18 Lain-Lain
19 Belajar
20 Belajar
21 Belajar
22 Tidur
23 Tidur

Kalau cuma ada tidur, belajar, JJS dan lain-lain bukan berarti tidak ada shalat dan kegiatan keagamaan lainnya. Tinggal diatur sedemikian rupa, tokh tidak memakan waktu lama. Soal sabtu sore dan minggu ? Tinggal diatur, yang jelas waktu tidur tidak boleh menggerogoti jadwal hari berikutnya.
Tidak semua beruntung, sebagai anak kost kami lebih mudah dalam mengatur waktu. Banyak teman seangkatan penulis yang harus membantu orang tuanya mencari nafkah. Demikianlah juga ada yang harus mengantarkan kue di pagi hari dan harus menagih uang pada sore harinya selain harus mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk membantu membakar dapur supaya tetap ngebul.
Tetapi tidak ada yang terganggu pelajarannya. Terbukti dari prestasi mereka yang tidak pernah di jajaran bawah. Sebuah bukti bahwa mereka adalah pembelajar dan pekerja keras.
Cara mengatur waktu juga beraneka ragam. Tidak semua sama, kalau tidak di bilang tidak ada yang sama. Seperti ada jagoan kelas yang kalau pulang sekolah terus nonton film (tentu saja sudah lepas seragam plus atribut, soalnya bisa kena hukuman berat kalau ketahuan pakai seragam di tempat seperti ini). Ada juga yang pulang sekolah langsung ke main sepakbola di terik matahari. Kalau sore, ba’da magrib, jangan harap akan ada yang masih berkeliaran.
Tidak selalu mereka pada jam itu sedang belajar serius, ada juga yang asyik tertidur pulas. Teman kami itu memang unik, ternyata dia punya jam belajar yang pasti yaitu dari 22.00 sampai subuh datang. Ternyata menjadi kalong pun harus disiplin kalau mau sukses.
Perlu dibeberkan disini, kebiasaan belajar teman-teman baru terungkap ketika diadakan reuni. Bongkar-bonkaran rahasia sukses, termasuk rahasia belajar di SMA kami yang super competitive itu!
Sebagai akhir dari tiga tulisan Trik Tes PTN, penulis berpesan kepada semua siswa SLTA semua :
a. Disiplin: Atur dan gunakan waktu semaksimal dan seefisien mungkin.
b. Belajar, belajar dan belajar: di luar materi pelajaran sekolah sekalipun termasuk soal-soal test masuk PTN.
c. Baca, baca dan baca: nongkrong di perpustakaan jauh lebih terhormat daripada sikap sempurna di cafe.
Selamat berusaha dan semoga sukses menyertai kerja keras kita semua. Amien.

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar