Minggu, 09 Mei 2010

K K N

Banyak sekali kepanjangan KKN, dirangkai menjadi kalimat atau sekedar dipantas-pantaskan saja.

Karuhun Kenegerian Ngastina mungkin satu-satunya dialami ini yang dulunya tgak berdiri dengan sponsor para mahasiswa yang hampir mengakhri masa kuliahnya, dengan mengabdikan kepada masyarakat atawa kuliah kerja nyata. Selain jelas berbeda dengan Negeri Astina yang ada dalam alam pewayangan juga sebenarnya Ngastina hanya merupakan bagian dari Negeri Khayal yang tidak ada di alam nyata.

Sebagai negeri yang didirikan oeleh para idealis dari pusat penggodongan intelek, tentu saja Ngastina sustu negeri republik yang menanut sistem demokrasi. Ada Kongres Kenegrian Ngastina yang tidak kalah majemuknya daripada Kongres di Negeri Paman Sam. Demikian juga ada Kabinet Kekayaan Ngastina merupakan susunan dewan menetri yang berada dibawah Kepala Kabinet Ngastina setingkat Perdana Mentri di Buckinghum. Tetapi sebagai bagian dari Negeri Khayal tentu pucak tertinggi kekuasaan dijalankan oleh seorang raja.

Adalah merupakan salah stu kisahkasih kalau dalm kekuasaan raja yang telah turun temurun juga sedikit imbas negatifyang juga ikut-ikutan turunmenurun plus senggol sana senggol sini sehingga kedamaian demokrasi Ngastina yang dirintis para pelopor makin lama makin jauh dari harapan., makin melenceng dari tujuan negara seperi halnya yang tertuang dalam undang-undang.

Perhatian yang berlebihan terhadap golongan tertentu misalnya, yang jelas-jelas melanggar aturan main yang telah digariskan bukan hanya menyebabkan kelompok yang lain merasa tersingkirkan tetapi benar-benar dibuang jauh-jauh dari kekuasaan atau bahkan terpuruk ke dalam kandang sitimbin. Keadaan demikian merupakan salah satu warisan kecil-kecil numpuk, mungkin lama ngastina mengarungi kedemokrasianya ternyata makin ada kecenderungan ke arah sana.

Boleh saja kalau kantong-kantong nasi yang dikambinghitamkan, boleh jadi dialah sebab utamanya yang akhirnya mendorong untuk menghalalkan segala cara termasuk kasak-kusuk nyebeng. Hal inilah yang akhirnya terwujud dalam bentuk personil Karena Korupsi Nyangkut, Kenal Kolusi Nempel dan tidak boleh dilupakan Kong Kalingkong Nepotisme pun ada disegala bidang kehidupan bangsa dan bernegeri.

Perjalanan panjang yang di alami ngastina dalam mengarungi peredaran galaksinya yang sudah demikian mengakar atu bahkan boleh disebut mendarah daging atu tidak bisa lagi menolak kalau dikatakan sudah membudaya, tentu hal yang demikian yang berlangsung dari waktu ke waktu menjadi bahan kajian para intelek. Kaum Kerja Negeri ngastina tidak lepas menjadi sorotan, karena memang mereka adalah salah satu penikmat semacam upeti yang disetor masyarakat kepada bangsanya tercinta. Sementara para pembayar sendiri sebenarnya kebanyakan termasuk pelaku kerja ngelangsa alias menderita. Sehingga tak mengherankan, begitu gelombang kehidupan ekonomi negeri terguncang menyulut terbakarnya kumpulan krisis nyusup atau tersembunyi termasuk Krisis Kepercayaan Negeriawan yang dianggap sebagai bagian yang terlibat dalam menodai nilai perjuangan para pendahulu.
Sorotan utama tentu saja diarahkan kepada para wakil masyarakat yang duduk di Kursi Kerja Ngantuk, yang mestinya mereka menyerahkan jeritan hati nurani rakyat dengan kekhasan gayanya, kritis-kritis ngomongnya. Bukan hanya Keluh Kesah Nangis seperti merasa ketakutan Kehilangan Kursi Nantinya, pada periode pemilihan umum kedua setengah tahun berikutnya. Sehingga mereka tidak berbeda dengan Kumpulan Kepala Nunduk karena asik merasakan kontak kantuk nikmat dan kalau ada ketukan palu ketua sidang jadilah suara mereka alunan Koar Kepala Ngangguk.

Padahal anggota Kongres Kenegrian Ngastina jelas-jelas dipilih melalui prosedur yang sangat lama dan mahal serta melibatkan segenap isi negeri Ngastina tetapi ternyata tidak lepas dari intaian inyiak balang untuk Kedap-Kedip Numpang, sehingga muncullah orang-orang yang kadang tak tentu rimbonya tapi bisa dikenal dari empal-empal di belakang nama kecilnya ada hubungan dengan si anu plus dan ada gesekan dari si Ani dan tidak lupa salam tempel untuk si Ana. Jadilah pemilihan umum menjadi pemilihan orang-orang tak dikenal orang partainnya seklipun tetap harus jadi karena memang Kecil-Kecil Nomornya.

Padahal betapa sulitnya untuk dapat sepuluh besar sekalipun kontestan pada setiap pemilu tidak pernah kurang kurang dari oleh 123 partai. Berberapa ketua partai malah harus hilang dari peredaran, namanya sekalipun tidak dalam daftar yang di umumkan kepanitiaan pemilu, ngastina atawa tidak kebahagiaan nomor. Nama-nama meraka hanya ada di Kepanitiaannya Kepiluan Ngastina.

Sementara itu cendiak pandai membuktikan kekonsistenan dan kecendekiawanan mereka dengan menyeruhkan suara hati rakayat yang makin menderita dalam berbagai krisis dan tiba-tiba ditambah dengan kebijakan baru yang justeru makin menindih kehidupan Keluarga Kecil Ngisor (dibawah) sehingga mereka bak jatuh dari tangga kejebur sumur, eh dinding sumurnya runtuh! Reformasi total! Mau tidak mau harus dilakukan sehingga roda kenegerian tidak jadi kenegerian, jalan normal seperti harapan seluruh rakyat dan cita-cita pendiri negeri di alam kelanggengan. Tentu saja sorotan tajam reformasi pada keadaan sumber daya manifulasi eh manusia di Ngastina yang sudah begitu melekat dengan korupis, kolusi dan nepotisme yang merupakan sumber musibah bagi rakyat tetapi menjadi ladang berkah bagi para pejabat.

Kurung Koruptor Negeri! Kikis Kolutor Nyinyir! Dan juga singkirkan sistem Kerabat Keluarga Nepotis! Dan berbagai jargon lain bermunculan memenuhi semua sudut jalan di Negeri Ngastina yang memang cuma sedikit. Inti dari semuanya tidak jauh berbeda memerangi jajaran kenegerian dari para koluptro, kolutor, dan nepotis.

Namun demikian karena ketebatasan news, entah bagaimana kelanjutan perjuangan para intelek itu sekarang. Tetapi berita terakhir yang sempat tersiar melalui media elektronik yang makin dekatdan berpihak kepada para reformis, mereka tidak sikucapang sikuacapeh sikua tabang sikua lapeh yang akhirnya malah dapat mngakibatkan iklim kehidupan bernegeri makin ngeri dan tidak menentu tetapi akan selalu mehasilkam produk reformasi yang dapat membangkit batang tarandam karena sadar akan nasib negeri Ngastina yang makin terpuruk dimata negeri ngeri khayal tetangganya.

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar