Minggu, 09 Mei 2010

PERUT UNTUK PARIWISATA ATAU PARIWISATA UNTUK PERUT

Tulisan 1997-an nich, mengomentari tentag iklan film seronok yang terpampang setiap hari di koran-koran lokal. Dimuat di KABA LUHAK NAN TUO kebanggaan kami ....

RAMADHAN kemarin yang baru saja berlalu meninggalkan kesan tersendiri, betapa kita sangat mudah menilai pihak lain sementara pula menilai perilaku sendiri. Dikaitkan dengan hari Pers Nasional yang juga diperingati beberapa hari setelah lebaran, maka pers yang kita cintai (Alhamdulillah tidak termasuk KABA LUHAK NAN TUO) kebanyakan adalah pemasang iklan film yang melakukan hal yang sangat di sayangkan tersebut. Oleh karena itu ulasan ini hanyalah merupakan media pengingat yang mudah-mudahan bisa mengingatkan yang masih ingat kalau saat itu memang benar-benar tidak ingat dan tentu saja perlu diingatkan tetapi tidak ada yang mengingatkan.

Sandra Bulloc tersenyum manis dalam peluk Chirs O’Donnel. Ia mencuri pandang dengan kedipan matanya yang menantang, in the war they found each other… in each other they found love…. Jodie Foster pun tak mau ketinggalan, dalam Nell-nya dia berpose seronok.

Sementara itu ’orang-orang kita’ yang mengaku selalu lebih bersih, benar-benar bersih tubuhnya dari pakaian yang layak-untuk gembel di kolong langit sekalipun. Dan sebagaimana biasa, sebagai daya tarik film-film tanpa teks (terjemahan resmi) judulnya selalu mengajak yang shaum, ”Batalin yo, Da!” Mulai dari bisikan nafsu yang membangkitkan keliaran tak pelak lagi bisa menimbulkan gairah terlarang. Kalau sudah begitu selingkuh jadi jalan keluar. Tidak heran kalau akhirnya menjamur Jaringan Terlarang yang memproduksi para Gigolo...!

Perut. Masih sekitar perlut dan poster-poster itupun di buat demi perut-perut pengolah kanvas, produser plus yang perutnya digambar dan banyak lagi perut perut lain, termasuk orang orang koran yang mengemas poster-poster dalam bentuk kecil sehingga dapat makin menerobos masuk melanglangbuana kemana perut sesukahati.

Sucinya ramadhan sekarang kemarin pun diwarnai panasnya dapur KFC dan CFC disiang bolong. Memang, survey membuktikan... secara akal sehat, memang harus panas kalau ayam goreng yang dihasilkan ingin renyah! Lagi-lagi ajakan, ”Batalin dong Nii”.

Perut, terus-terusan nich bilang perut... Dan maaf, banyak kata kata ’perut’tertulis disini karena tulisan ini juga dibuat demi perut!

Dua nasib perut boleh berbeda. Perut cewek cantik yang sebagaimana terjadi sekarang sepertinya aman-aman saja, sekalipun tempatnya lebih memohok dan menyolok mata seperti di tempat keramaian umum plus embel-embel agar menimbulkan rasa iba bintangnya dijadikan melarat dengan bagian tertutup koran bekas yang sudah koyak. Dan batal puasa Ramadhan karena perut yang satu ini sangat berat sanksinya, sekalipun harus menggantinya dengan 60 hari puasa atau memberi makan 60 rang miskin ! Tidak perlu dibahas kalau dengan yang nggak sah.....sementara penggoda batal yang lain, yang kalau dilanggar setiap hari sekalipun,sanksinya maksimal 50% dari sekali pelanggaran diatas.

Koran-koran lokal saat ini ramai memberitakan bahwa dengan dalih pariwisata bersih maka dengan wibawanya Pak Wako Padang memojokkan tempat-temat yang enak untuk mojok ini. Rupanya keliru, ”Pariwisata bukan untuk perut...!”

Perut yang ditarik oleh para pengusaha waralaba pun sebenarnya tidak sembarang perut, hanya perut-perut tertentu. Misalnya perut yang selalu senang sembunyi dibalik kemudi mobil pribadi pada Ramadhan. Awas yang plat merah jangan coba-coba! Nol koma sekian permilnya pangsa pasar perut liarnya Kiki Fatmala dan manusiawat-nmanusiawati seprofensinya yang lain.yang bisa dinikmati oleh semua orang berbola mata, dari anak balita sampai kakek-kakek balita juga (baik,lincah,tampan,jujur dan gagah), dan ya.. menggoda! Seolah olah menimbukan tanya, ”Perut ko, untuk pariwisata?”

Slogan atau mungkin jargon atau bahkan semboyan untuk menghormati yang berpuasa dan sejenisnya yang sampai ada terpasang didepan sebuah gereja (Maaf lho, kalau boleh berbagi pengalaman anak asrama, yang paling doyan mengabungin kita dipagi yang dingin untuk shalat shubuh juga saudara kita yang katolik/protestan!) dan lain-lain termasuk himbauan, peraturan dan program pemerintah seolah-olah hanya disentuhkan keperut ayamnya KFC dan CFC, yang sekali lagi amat terbatasi! Mungkin sudah saatnya Chintami yang gak doyan mi juga dikasih tahu tentang semua itu, kalau bisa sementara puasa ini, gimana kalau rapih-rapih sebelum keluar. Soalnya yang melihat haruus tutup mata dengan lima jari...yang terbuka!

Tidak keliru kalau ditengok juga tinggalan Pujangga Lama, ”Semut diseberang lautan tampak sedangkan gajah dipelupuk mata tidak terlihat. ” Itu saja sebabnya maka berkaitan dengan kedua perut diatas untuk insan pers dapat diplesetkan menjadi, ” Perut ayam tercincang tenggelam dalam minyak kelam dibalik kaca hitam tampak, perut para bintang nempel di halaman koran gak kelihatan.” Yang lain lain tinggal menyesuaikan.

Sebaagai akhir dari tulisan ini, tidak salah kalau sma sama kita interopeksi. Apakah nasib dua perut diatas yang begitu bertolak belakang diperlukan media masa sudah merupakan indikasi pola pikir masyarakat kita yang sudah cenderung maklum kalau perut untuk pariwisata? Tetapi tidak pariwisata untuk perut. Mungkin sudah saatnya perut perut tersebut - karena sama sama perut diperlakukan sebagaimana perut layaknya.

Sebagai akhir yang paling akhir, ada sebait puisi karya pujangga yang tidak mau disebut sebagai Pujangga karena tidak ada alasan untuk menjadi sebagai Pujangga’

Kalau perut ayam dilarang
Gimana perut para bintang
Yang sering taruh pakaian tempat sembarang
Padahal suka lupa kalau sudah asyik di kolam renang
Akhirnya tak tahu diambil orang
Biasanya kegemaran para bujang
Jadinya ya gitu dech, ditelan......jang!

PESAN SPONSOR======================================================

Banyak tawaran meraup penghasilan dari internet,
gratis awalnya tetapi ujung-ujungnya bayar juga karena memang
mereka jualan barang atau jasa.
Tetapi untuk yang satu ini benar-benar GRATIS, makanya saya gabung.
Silakan buktikan sendiri dengan mengklik :

http://www.tantangan50juta.com/?r=dinoto

========================================================TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar